tvkid |
Dewasa ini, penyalahgunaan teknologi sangat memprihatinkan. Kemajuan teknologi yang pesat justru dijadikan alat untuk menghancurkan bangsa. Bagaimana tidak jika generasi muda yang terlalu sibuk terpaku dengan gadget canggih atau media sosial tanpa mmeperhatikan lingkungan sekitarnya, bahwa lahan hijau mulai punah, atau kebudayaan dan nilai serta unsur mulia yang terkandung di dalamnya terancam pupus.
Begitu canggihnya teknologi yang tak diimbangi dengan pendidikan moral yang baik sejak dini seolah menjelma menjadi senjata pedang bermata dua yang mampu melukai pemakainya. Bagaimana tidak, kriminalitas merajalela dimana-mana, bahkan mulai menyerang tunas bangsa yang masih sangat hijau, yakni anak-anak kita.
Sejumlah televisi memang telah memasang tanda sebagai penggolongan usia apakah tayangan itu layak ditonton anak-anak atau tidak. Namun sebagai orangtua yang cerdas, kita harus kritis menyikapinya. Beberapa tayangan yang berkedok kartun juga nyatanya tak selalu sesuai dengan umur dan porsi yang seharusnya ditonton si kecil. Banyak acara televisi yang menayangkan adegan kekerasan atau percintaan yang semestinya ditujukan untuk kalangan dewasa.
Orangtua bijak adalah mereka yang mampu mendampingi anak ketika menonton televisi agar mampu mengawasi dan menjelaskan dengan baik fenomena yang muncul pada tayangan televisi tersebut. Namun, tuntutan kesibukan membuat orang tua tak selalu punya waktu untuk menemani anaknya. Maka perlu usaha cerdas agar pengaruh buruk televisi tidak meracuni anak.
Jika Anda punya waktu terbatas untuk menemani anak, maka lakukan observasi dulu pada jam dan tayangan yang akan ditonton si kecil. Pastikan anak menonton acara dan jam yang tepat agar tak mengganggu waktu belajarnya. Batasi penggunaan televisi dengan kegiatan lain yang lebih menari misalnya bermain bersama atau belajar bersama. Sebenarnya tidak susah untuk mengalihkan perhatian anak dari televisi, sebagai gantinya Anda harus memberikan perhatian ekstra dengan berbagai cara. Misalnya berilah anak tugas atau “misi” kecil dan berikan ia hadiah dan pujian jika berhasil.
Setelah memastikan anak memiliki jam tayang tepat ketika menonton televisi, misalnya 2 jam sehari pada hari minggu sekitar pukul 6 hingga 8 pagi. Jika Anda taj bisa mengawasinya langsung, gunakan teknik review dengan memberikannya tugas membuat laporan kecil apa saja yang telah ia tonton. Hal ini akan memudahkan Anda mengetahui apa saja yang ia tangkap selama menonton televisi sekaligus upaya konfirmasi dan membernarkan yang salah sedini mungkin pada persepsi anak. Tentu saja Anda telah menetapkan acara yang tepat sesuai dengan jam tayang dengan observasi selanjutnya.
Cara terbaik adalah dengan menonton langsung bersamanya. Hal ini sekaligus sebagai pelajaran langsung karena Anda juga dapat menerangkan informasi melalui tayangan yang dilihatnya pada saat itu. Pada saat Anda dan anak menonton hal yang tidak seharusnya ditiru, Anda dapat langsung membenarkannya dengan memberikan penjelasan bagaimana seharusnya yang baik dan bagian mana yang seharusnya tidak dicontoh.
Jika Anda tak dapat mengawasi penuh, maka belilah beberapa cd atau dvd pelajaran anak yang sesuai usianya. Daripada menonton tayangan yang kurang sesuai usia anak, program di dalam cd tersebut lebih terkendali dan layak ditonton si kecil.
Sekali lagi, adakan survey dan observasi kecil-kecilan terhadap tayangan televisi untuk anak. Acara kartun tidak selalu baik untuknya. Lebih baik mulai mengajak si kecil menonton acara keagamaan atau ceramah setelah subuh. Selain melatihnya bangun pagi, acara tersebut baik untuk moral. Pada saat itu Anda juga dapat menemaninya sembari menerangkan lebih jelas jika ia kurang paham. Semakin dini Anda mengajarinya, semakin mudah moral kebaikan meresap ke dalam jiwanya.
Acara televisi yang salah juga berimbas tidak baik pada moral anak. Kita tentu tak ingin anak-anak kita mengalami kemerosotan moral. Selain mencoreng nama kita sebagai orang tua, maka dipastikan kemunduran bangsa sudah di depan mata. Jadi mulailah dengan memilih tayangan televisi yang tepat untuk anak.(s@ri)
Posting Komentar
Posting Komentar