Wine/Minuman Keras
Di Amerika, penjualan wine mungkin bisa mengalahkan Perancis dan Italia. Pasalnya menurut analisis, seorang wanita membeli lebih dari enam dari tiap sepuluh botol yang dijual di negara tersebut.
Sebelum sy mlanjutkan tentang artikel ini, sy ingin mengatakan bahwa tulisan ini berusaha melihat minuman keras dari berbagai sudut pandang dan dilengkapi sumber/data hasil penelitian, baik segi agama, norma sosial, maupun kesehatan.
A. Dari segi agama
- Dalam agama Islam
Aturan larangan (pengharaman) minuman keras (khamar) berlaku untuk seluruh umat Islam serta tidak ada perkecualian untuk individu tertentu. Yang dilarang dalam Islam adalah tindakan meminum khamar itu sendiri, terlepas apakah si peminum tersebut mabuk atau tidak.
Hal ini cukup jelas dinyatakan dalam surat Al-Maidah ayat 90: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”.
Kemudian di dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 219 yang artinya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.”.
- Dalam agama Kristen
Anjuran menjauhi minuman keras terdapat di dalam Bible seperti dalam kitab:
Imamat 10:9, Bilangan 6:2-4, Lukas 1:15, Lukas 21:34, Yesaya 5:11, Yesaya 5:22, Daniel 1:8 dan Efesus 5:18.
Bahaya dan kecaman terhadap akibat minuman keras juga dijelaskan di Bible di kitab Amsal 20:1, Amsal 31:4-5 dan Yesaya 28:7.
Disamping itu masih banyak ditemui teks-teks lain yang mengecam perbuatan mabuk di dalam Bible.
Berdasarkan teks-teks tersebut beberapa aliran dalam Kristen seperti Bala Keselamatan (Salvation Army), Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (atau yang umum dikenal dengan Gereja Mormon) dan Konvensi Baptis Selatan menyimpulkan bahwa minum minuman beralkohol adalah perbuatan terlarang. (http://en.wikipedia.org).
B. Dari Penelitian Kesehatan
Data health.com mengklaim ada beberapa manfaat wine bagi kesehatan tubuh, di antaranya:
1. Menutrisi Kepala
Minum wine bisa memelihara kenangan indah Anda. Saat dilakukan penelitian terhadap para wanita berusia 70 tahun, yang minum satu atau lebih minuman keras tiap hari memiliki skor lebih baik ketimbang yang kurang atau tidak minum sama sekali. wine menolong mencegah gumpalan dan mengurangi radang pembuluh darah, keduanya sudah dites di fakultas kedokteran University of Arizona. Alkohol juga membesarkan HDL, kolesterol baik, yang menolong menghilangkan sumbat arteri Anda.
2. Mempertahankan Skala Jantung
Studi menunjukkan bahwa orang yang minum wine tiap hari memiliki massa tubuh lebih rendah ketimbang yang jarang minum. Peminum wine moderat memiliki pinggang lebih sempit dan kurang lemak daripada yang minum minuman keras.
3. Membangun Kekebalan Tubuh
Di satu penelitian di Inggris, orang yang minum satu gelas wine tiap hari bisa mengurangi 11% resiko terinfeksi bakteri Pilorus Helicobacter, penyebab utama radang perut, borok, dan kanker perut. Sementara penelitian di Spanyol menyebutkan bahwa orang yang minum setengah gelas per hari bisa berjaga-jaga terhadap keracunan makanan akibat kuman Salmonella jika makan makanan yang kotor.
4. Menjadi Penjaga Bagi Penderita Ovarian
Saat peneliti Australia membandingkan wanita dengan ovarian kanker dan wanita tanpa kanker, mereka menemukan sekitar satu gelas wine yang diminum per hari bisa mengurangi penyakit tersebut sampai 50%. Para pakar menduga diakibatkan oleh anti-oksidan atau phytoestrogen yang memiliki kontra-kanker tingkat tinggi dalam wine.
5. Membangun Tulang Yang Lebih Baik
Rata-rata, wanita peminum secara moderat memiliki massa tulang yang lebih tinggi daripada sebaliknya. Alkohol bisa menaikkan tingkat estrogen. Hormon itu melambatkan kerusakan tulang yang sudah tua ketimbang melambatkan produksi tulang baru.
6. Penyelamat Masalah Gula Darah
Wanita pra-menopouse yang minum satu atau dua gelas wine per hari bisa mengurangi sekitar 40% tipikal diabetes. Sementara studi itu belum mencapai final, wine sepertinya bisa membangun insulin penolong bagi pasien diabetes.
C. Fakta lain
Data resmi pemerintah Inggris (tahun 2006) menyebutkan bahwa hampir separuh kejahatan dengan kekerasan di negara tersebut diakibatkan oleh pengaruh minuman beralkohol. Lebih dari satu juta pelaku agresi kejahatan yang terdata dipercaya berada dalam pengaruh alkohol. (sumber: www.homeoffice.gov.uk).
Kerugian ekononomi akibat minuman beralkohol sangat luar biasa besarnya, sebagai contoh di Amerika Serikat biaya yang harus dikeluarkan untuk mengatasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan dampak negatif minuman beralkohol di negara tersebut mencapai 176 milyar USD (sekitar 1600 triliun rupiah) setiap tahun (sumber: www.marineinstitute.org).
- Bagaimana dengan pendapat bahwa konsumsi alkohol lebih dipengaruhi oleh iklim.
Artinya konsumsi alkohol di negara-negara iklim dingin lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara iklim tropik?
Data statistik WHO menunjukkan bahwa negara tropis seperti Brazil, Thailand, Venezuela dan Dominika justeru memiliki konsumsi alkohol sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan Canada, Denmark dan Norwegia yang notabene adalah negara-negara beriklim dingin. (sumber: www.who.int)
Disamping itu, data dari Center for Social Research on Alcohol and Drugs – Universitas Stockholm membuktikan bahwa konsumsi alkohol di Swedia justru meningkat pada saat musim panas. Bahkan puncak konsumsi alkohol negara tersebut justeru terjadi pada pertengahan musim panas. (sumber: www.sorad.su.se)
Jadi alasan bahwa motivasi minum minuman beralkohol didasari oleh tuntutan kondisi iklim yang dingin sesungguhnya tidak didukung oleh data statistik yang memadai.
Sekalipun tidak ada satu negara pun di dunia yang bisa 100 persen bebas minuman beralkohol, namun data statistik WHO menunjukan bahwa konsumsi perkapita minuman beralkohol di negara-negara berpenduduk muslim jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara lainnya.
Sebagian besar negara-negara berpenduduk muslim menkonsumsi minuman alkohol kurang dari 0.5 liter alkohol perkapita per tahun. Coba bandingkan dengan penduduk negara-negara Eropa yang mengkonsumsi lebih dari 10 liter alkohol perkapita per tahun.
Persentasi penduduk yang tidak peminum alkohol di negara-negara muslim juga jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di dunia. Sebagai contoh, jumlah penduduk yang tidak peminum alkohol di Mesir, Indonesia, Pakistan, Saudi Arabia dan Syiria mencapai lebih dari 90 persen. Sebaliknya, jumlah penduduk yang bukan peminum alkohol di Denmark, Norwegia, Jerman dan Luxemburg hanya kurang dari 6 persen.
Ini artinya ada korelasi positif antara ajaran Islam dengan rendahnya tingkat konsumsi minuman beralkohol di negara-negara berpenduduk muslim.
Diambil & disarikan dari:
Posting Komentar
Posting Komentar