Tanggal 20 September 2012 Pemilukada DKI Jakarta 2012 putaran ke-2 serentak dilaksanakan. Jutaan warga Jakarta berbondong-bondong menggunakan hak suaranya. Kemudian, pada soreharinya mereka berharap-harap cemas menunggu hasil penghitungan suara sementara atau HASIL QUICK COUNT PILKADA DKI JAKARTA 2012 sebagai bahan referensi sebelum diumumkan Hasil Resmi PILKADA DKI JAKARTA 2012 diumumkan oleh KPU beberapa hari mendatang. 


JEJAK PENDAPAT KOMPAS : Isyu Sara Tidak Mengubah Piliha Warga DKI

Membaca hasil Jejak Pendapat yang dilakukan oleh Kompas dari tanggal 13-15 Agustus 2012 dari hasil wawancara dari 747 Responden didapatkan hasil sebagai berikut :

- 64,8 % dari jumlah Responden menyatakan bahwa Isu Sara tidak mengubah pilihan di Pilkada DKI putaran II
- 7,6 % dari jumlah Responden akan mengubah pilihan di putaran ke 2
- 27,6 % dari jumlah Responden tidak menjawab dan tidak mencoblos

Apabila hasil ini nanti terbukti di dalam pilkada putaran 2 nanti, saya berkesimpulan bahwa memang Rakyat DKI saat ini sudah cerdas dalam menentukan pemimpinnya tidak terjebak dengan isyu promordialisme yang sempit

Disamping itu dari hasil jejak pendapat tersebut juga menyatakan bahwa :

- 71,8% dari total Responden menjawab tidak akan mengikuti arahan partai pilihan responden dalam menentukan gubernur di putaran ke II
- 14,9% dari total Responden menjawab akan mengikuti arahan partai pilihan Responden
- 13.3% dari total responden menjawab tidak memilih dan tidak tau

(Sumber: Litbang Kompas tgl 27 Agustus 2012)

Dengan demikian pilihan para Elite Partai Politik yg berseberangan dengan Rakyat akan sangat beresiko dan membahayakan eksistensi dari Partai2 tsb, ini akan membuktikan sinyelemen selama ini bahwa memang elite-elite partai tidak pernah memahami dan merasakan apa yang diinginkan dan dirasakan oleh rakyat. 

Sudah saatnya saat ini Rakyat memberikan pelajaran kepada Partai-partai oppotunis seperti ini, dan dapat menyadarkan partai kalo ingin tetap eksis dan dipilih oleh rakyat harusnya bisa membaca apa yang dimaui oleh rakyat bukan oleh keinginan Elite-elite partai

Tentunya hasil jejak pendapat ini masih perlu pembuktian dalam pemilihan tanggal 20 September 2012, namun demikian hasil jejak pendapat ini cukup dapat memberikan gambaran kondisi saat ini yang ada di lapangan atau dengan kata lain dapat menjadi gambaran Hasil Akhir Pilkada DKI Jakarta 2012, karena hanya Litbang Kompas yang sampai hari ini berani mengeluarkan jejak pendapat seperti ini, sedangkan Lembaga-lembaga lain masih cukup traumatis belum bisa melepaskan mimpi buruk akibat salah prediksi massal yang di lakukan dalam Putaran I.


Demikian artikel info tentang : , semoga bermanfaat bagi kita semua.

Posting Komentar

 
Top