Banyak kasus telah membuktikan, ucapan yang keluar dari mulut, terkadang dapat menyinggung seseorang, malah ujung-ujungnya akan merugikan dan mencelakakan dirinya sendiri. Karena ucapan yang sudah keluar dari mulut, ibaratnya bagaikan air liur yang sudah diludahkan. Tentu saja tidak dapat disedot kembali.
Kisah tentang Dipecatnya Pramugari Karena Hina Sukhoi Superjet 100 ini masih ada kaitannya dengan Kecelakaan Sukhoi Superjet 100 di Bogor Jawa Barat Indonesia, dimana terjadi insiden kecil menimpa seorang pramugari Aeroflot dari Rusia. Sebagaimana dilansir oleh Kompas.com (11/5/2012). Karena keasyikan ngetweet, eh ujung-ujungnya malah menghina pesawat Sukhoi yang jatuh di gunung Salak Bogor, pada tanggal 9 Mei 2012 yang lalu.
Ceritanya, ada seorang pramugari Aeroflot berkebangsaan Rusia bernama Ekaterina Solovyova. Apakah dia sebelumnya punya masalah dengan pihak manajemen Sukhoi atau tidak. Yang jelas tidak ada yang tahu, kenapa dia terlihat begitu semangat melemparkan kata-kata kasar lewat social media tweeter, untuk menghina musibah pesawat Sukhoi tersebut. Di saat bangsa Rusia berkabung akibat karya dan beberapa anak bangsanya terkena musibah. Dia malah celingukan menghina peristiwa tersebut. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kira-kira isi tweet si Ekaterina Solovyova begini:
“Hah? Apakah ada Superjet yang terjatuh? Hahaha! Pesawat itu memang jelek, sayangnya yang jatuh bukan punya Aeroflot (kalau iya) akan berkurang satu”.
Ternyata secara kebetulan di perusahaan penerbangan Aeroflot memang ada 10 unit tipe pesawat Sukhoi superjet 100.
“Hah? Apakah ada Superjet yang terjatuh? Hahaha! Pesawat itu memang jelek, sayangnya yang jatuh bukan punya Aeroflot (kalau iya) akan berkurang satu”.
Ternyata secara kebetulan di perusahaan penerbangan Aeroflot memang ada 10 unit tipe pesawat Sukhoi superjet 100.
Pernyataan menghina atau ejekan yang dilontarkan via tweeter tersebut, nampaknya telah menyinggung perasaan masyarakat umum Rusia, akhirnya kantor Aeroflot pun banjir protes. Kemudian tidak lama berselang, sang pramugari sial itu pun diberhentikan dari pekerjaannya, alias Dipecat.
Ekaterina Solovyova |
Ternyata, social media di era modern ini, telah berubah menjelma menjadi sebuah pisau bermata dua. Di satu sisi, dapat menguntungkan si pemilik status, karena ia telah mampu menyetir opini publik untuk membenci seseorang yang bermusuhan dengan dirinya. Namun di sisi lain ia malah menjadi target kriminal akibat statusnya telah melukai perasaan pihak lain.
Intinya, waspadalah dengan bermacam bentuk social media yang lagi ngetrend akhir-akhir ini. Di saat anda melemparkan sebuah status, berarti sejak saat itu pulalah status atau ucapan anda bukan menjadi milik anda lagi. Dan konsekuensinya pun akan tiba menimpa anda entah baik maupun buruk.
Posting Komentar
Posting Komentar